MAHASISWA 2015
Apa yang
terlintas di benak kita ketika berbicara tentang mahasiswa? Sejatinya berbicara
tentang mahasiswa berarti berbicara tentang perubahan, sebaliknya juga
berbicara tentang perubahan berarti berbicara tentang mahasiswa. Bagi penulis
hal tersebut merupakan hal yang wajar, ketika mahasiswa disebutkan dengan sang
pelopor perubahan. Karena mengingat berbagai gelar dan setatus yang di
sandangkan kepadanya, yaitu mahasiswa adalah agent perubahan (agent social of
change) dan ( agent social of contol).
Mahasiswa sebagai
agent social of change memiliki artian bahwasanya ia terbuka dengan semua
segala perubahan yang ada di sekelilingnya, perubahan yang terjadi di tengah
masyarakat sekaligus menjadi sebuah subjek dan objek perubahan itu sendiri,
bisa di katakan juga bahwasanya mahasiswa adalah aktor dan sutradara dalam
sebuah tayangan bertitelkan mahasiswa adalah sang perubahan.
Selain itu
mahasiswapun di harapkan mampu membangkitkan semangat giroh kelimuan dan
intelektualnya di samping titel mahasiswa sebagai sang pembawa perubahan
mahasiswa adalah harapan untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan yang
memiliki kemampuan intelektual, tangguh, dan berakhlak mulia. Itulah mahasiswa
sebagai tonggak penentu bangsa
Dalam tridarma
perguruan tinggi mahasiswa sebagai agen social of change dan agent social of
control mengahruskan mahasiswa mampu melek dan peduli dengan lingkungan,
sehingga ia akan mudah menyadari segala permasalahan yang terjadi yang terus
tiada hentinya menggeluti dan memerangi masyarakat karena dengan bagaimanapun,
hanya mahasiswa lah yang sadar akan keadaan di dalam mayarakat serta mampu dan
layak mengusung sebuah perubahan
Tanpa
melupakan sebuah sejarah kita ketahui bahwasanya banyak cerita dan kisah yang
patut kita junjung tinggi, tentang
bagaimana peran mahasiswa dalam perubahan kondisi bangsa dan negaranya mulai
dari zaman kenabian, zaman kolonialisma, hingga sekarang zaman reformasi. Kita
teringat pada sejarah indonesia untuk merubah sebuah orde baru menjadi
reformasi yang pada saat itu menumbangkan rezim suharto, pertanyaannya siapakah
yang memegang kendalinya? Jawabannya adalah mahasiswa. Di samping itu mahasiswa
adalah tonggak iintelektual kaum muda harapan bangsa serta mampu mendongkrak
sebuah perubahan demi terciptanya bangsa yang adil dan sejahtera yang mampu
mengahntarkan rakyat indonesia jauh lebih baik dari pada hari ini.
Melihat fakta
pada hari ini penulis katakan bahwasanya memang lain dulu lain sekarang, kini
ketika berbicara tentang mahasiswa yang terbayang adalah sosok yang
individualis, sosok yang hedonis , dan mys self my adventur itulah mahasiswa
pada saat ini.
Jika terus
terusan seperti itu, dimana peran mahasiswa yang di gembor-gemborkan dengan
sosok sang pembawa perubahan, melek dengan keadaan sekitarnya pun tidak!...
bisa di bilang mahasiswa pada hari ini di rumah penjelmaannya menjadi sosok
yang autis yang tidak pernah peduli dengan lingkungan sekitar
Mahasiswa
adalah kaum terpelajar, kaum intelektual serta kaum yang memiliki impian dan
integritas di atas rata-rata, sehingga dapat memberikan sebuah kontribusi
positif terhadap masayarakat dan kaum tertidas pada hari ini.
Pada akhirnya
sangat di sayangkan sekali ilmu yang mati-matiaan di kejarnya pun, bukan kerena
tuntunan keilmuannya, dan bukan pula untuk di aplikasikan terhadap kehidupan ,
tapi semata-mata untuk mengejar nilai dan karir serta title SARJANA
MUDA.....jika mahasiswanya saja tidak bisa menjadi tonggak sang perubhan bangsa
dan kehidupan di masa depan penulis katakan BAGAIMANA JADINYA NASIB BANGSA INI?
Semoga
artikel yang penulis tulis bisa menjadikan sebuah semangat baru bagi para
pembaca semua dan mampu menjalankan peran mahasiswa sebagai agent social of
change dan agent social of control.
0 komentar:
Post a Comment