USULAN PENELITIAN PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAHAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA



PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAHAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
USULAN PENELITIAN
( Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Tatanegara Dan Politik Islam
 fakultas Syari’ah dan Hukum)

OLEH :
ASIKIN ABDUL AZIZ
1123030010





PROGRAM STUDI SIYASAH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR

            Assalamualaikum Wr.Wb
            Alhamdulilah puji dan syukur peneliti panjatkan kepada allah SWT yang telah memberikan karunia dan kesehatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan Usulan penelitian ini.
            Usulan penelitian ini buat memenuhi salah satu tugas ujian akhir jurusan Hukum Tatanegara Dan Politik Islam (SIYASAH) Fakultas Syari’ah Dan Hukum Universitas Islam Negeri sunan Gunung Djati Bandung, dengan judul penelitian “Pemerintahan islam Menurut Imam Almawardi”
            Peneliti menyadari bahwa penulisan Usulan Penelitian ini masih Jauh dari sempurna karena keterbatasannya waktu, pikiran, kemampuan serta pengalaman peneliti dalam penyusunan Usulan Penelitian Ini. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan dan sangat berterima kasih apabila ada masukan dari pembimbing, penguji naupun pembaca lainnya.
            Sebagai ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada orang-orang yang telah mendukung peneliti dalam pembuatan Laporan Usulan Penelitian ini yaitu yang terhormat pembimbing Dari dosen Metode Penelitian Drs. Ending Solehudin, M.Ag., jurusan yang selalu membantu dan dulur dulur HIMMAKA serta sahabat sahabatku yang selalu memeberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Identifikasi Masalah
C.     Perumusan Masalah
D.    Tujuan Penelitian
E.     Keguanaan penelitian
1.      Kegunaan Teoritis
2.      Kegunaan Praktis
F.      Kerangka Pemikiran
G.    Hipotesis
H.    Lokasi Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Hukum
B.     Hukum Tatanegara Dan Politik Islan
C.     Pengertian
D.    Pengertian kinerja
BAB III METODE PENELITIAN
A.    Metode penelitian
B.     Objek penelitian
C.     Pupulasi dan sampel
1.      Populasi
2.      Sanpel
D.    Teknik Pengumpulan Data
1.      Kepustakaan
2.      Lapangan
E.     Teknik Pengelolahan Data
F.      Teknik Analisis data
1.      Uji validitas
2.      Uji reliabilitas
3.      Analisis regresi Berganda
G.    Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pembangunan di indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita nasional, yaitu melindungi segenap bangsa indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa. Pesatnya pembangunan nasional dalam segala bidang era reformasi ini memerlukan tenagakerja yang handal. Artinya tenaga kerja yang dapat meneruskan kesinambungan pembangunan nasional melalui peningkatan sumber daya manusia yang ada secara profesional. Profesionalisme membutuhkan tenaga kerja yang handal dan berdedikasi tinggi, moralitas yang baik, loyalitas terjamin dan mempunyai disiplin kerja yang tinggi.
Pelaksanaan pembangunan mengikutsertakan pegawai atau aparatur pemerintah bersama rakyat memegang peranan penting yaitu sebagai pelaksana dalam menjalankan  pembangunan dan sebagai penggerak laju pembangunan di segala bidang. Peranan pegawai atau aparatur negara sangat di tuntut dalam menjalankan tugas di bidang masing masing untuk lebih ulet, terampil, cekatan dan berdedikasi tinggi dan menuju kepada efisiensi untuk dapat mencapai tujuan nasional yaitu masyarakat yang adil dan makmur yang merata dan berkesinambungan baik materiil maupun sepiritual untuk mengerakan dan mengarahkan dengan teoat sehingga pegawai dapat bekerja lebih efisien guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam organisasi, maka unsur manusia dalam organisasi khususnya pegawai atau aparatur pmerintah perlu mendapat perhatian yang serius dari setiap organisasi.
Alah satu kunci keberhasilan suatu organisasi dalam usaha pencapaian tujuan sangat di tentukan oleh kemampuan untuk menggerakan dan mengarahkan bawahan atau pegawai dari pimpinan organisasi itu sendiri.
Tofik (dalam tesisnya yang berjudul Analisis Kualitas SDM), pemberdayaan sumberdaya manusia (empowermen of human resources) sangat signifikan dalam meningkatkan kinerja (performance) organisasi dan merupakan alat menejemen (tool Of Menejemen) untuk menunjukan sosok dan frofesionalisme seorang pimpinan baik dalam jabatan organisasi publik maupun  dalam organisasi swasta/bisnis.
Perkembangan lingkungan stratejik nasional dan internasional yang di hadapi dewasa ini mensyaratkan perubahan paradigma kepemerintahan pembaruan sistem kewlembagaan dan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bangsa dan dalam hubungan antyar bangsa untuk terselenggaranya kepemerintahan yang baik (Good Governance). Sesuai tuntutan tersebut pemerintah telah melakuka perubahan perubahan mendasar di bidang kelembagaan pemerintahan dan kepegawaian meliputi standar kompetensi antara lain Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok pokok kepegawaian serta peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil.
Berlakunya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah telah membrikan arah perubahan dalam penyelenggaraan pemeriintahan. Setiap daerah di beri kewenangan dan di tutntut untuk meningkatkan kemandirian daerah baik dalam hal keuangan maupun kualitas sumberdayanya. Pemerintah daerah aharus berupaya untuk lebih meningkatkan kualitaas sumberdaya aparatur di segala bidang karena peran sumberdaya manusia di harapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Dengan adanya otonomi daerah, apakah kabupaten majalengka dapat meningkatkan profesionalisme dan profosionalisme para aparatur pemerintahan khusushnya di badan kepegawaian daerah Kabupaten Majalengka, dimana setiap unsur dan sub pekerjaan harus di kerjakan oileh aparatur yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam bidangnya masing masing.
Maka dari itu penulis tertarik membahas permasalahan yang timbul, dengan mengambil judul penelitian “ PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAHAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA “.

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan di ataas, maka penulis dapat  mengidentifikasi permasalahan yang ada pada Badan Kepegawaian Daerahh majalengka, sebagai berikut :
1.      Dari data kinerja pegawai dan data pendidikan pegawai, bahwa adanya permaslahan kurang maksimalnya kinerja pegawai di sebabkan pendidikan pegawai yang masih kurang mumpuni atau tingkat SLTA.
2.      Penempatan pegawai kurang sesui dengan pendidikan atau kemampuannya pegawai dalam bidangnya masing masing.
3.      Kuraang meratnya pelatihan yang di berikn kepada pegawai.
4.      Kurang cakapnya pemimpin dalam mengkoordinasi intansi tersebut
5.      Kurang tegasnya aturan yang di berlakukan di indtansi tersebut mengakibatkan dkelalayan dan kedisiplinan kurang baik.

C.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakan dan identifikasi masalah, maka dapat di rumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
1.      Seberapa besar pengetahuan berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintahan di badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka?
2.      Seberapa besar keterampilan berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintahan di badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka?
3.      Seberapa besar kemampuan terhadap kinerja aparatur pemerintahan di badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka?
4.      Seberapa besar pengalaman terhadap kinerja aparatur pemerintahan di badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka?
5.      Seberapa besar pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan pengalaman berpengaruh di badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka?
D.    Tujuan Penelitian
Di lihat dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui besarnya pengetahuan berpengaruh terhadap kinerja aparatur Pemerintahan Di badan Kepegawaian Daerah Kabupaten majalengka.
2.      Untuk Mengetahui Besarnya keterampilan berpengaruh terhadap kinerja aparatur Pemerintahan Di badan Kepegawaian Daerah Kabupaten majalengka.
3.      Untuk mengetahui besarnya kemampuan berpengaruh terhadap kinerja aparatur Pemerintahan Di badan Kepegawaian Daerah Kabupaten majalengka.
4.      Untuk mengetahui besarnya pengalaman berpengaruh terhadap kinerja aparatur Pemerintahan Di badan Kepegawaian Daerah Kabupaten majalengka.
5.      Untuk mengetahui besarynya pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan pengalaman berpengaruh terhadap kinerja aparatur Pemerintahan Di badan Kepegawaian Daerah Kabupaten majalengka.

E.     Keguanaan penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kegunaan bagi beberapa pihak, diantaranya sebagai berikut.
1.      Kegunaan Teoritis
a.       Penelitian ini dapat memperkaya literatur dalam bidang karakteristik konsep kenegaraan dan kepuasan pablik terhadap kinerja pemerintah
b.      Dapat di jadikan sebagai sumber pemikiran untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu Hukum tatanegara dan Politik islam sebagai sarana informasi bagi para pembca yang akan mengadakan penelitian meengenai bidang yang sama.

2.      Kegunaan Praktis
a.       Dapat di jadikan alatpenyelesaian masalah apabila terjadi masalah dalam organisasi tentutnya apabila berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan pengalaman dalam pemerintahan.
b.      Memberikan masukan berupa ide atau gagasan kepada intansi untuk meningaktkan kinerja dalam menjalankan tugas demi tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.

F.     Kerangka Pemikiran
Peneliti memerlukan suatu kerangka pemikiran sebagai landasan teori dalam menyusunan usulan penelitian, yaitu beberapa pendapat para ahli yang tidak diragukan lagi kebenarannya, sebagai pemikiran yang menjadi titik tolak langkah-langkah dalam memecahkan masalah penelitian tentang kinerja, dan kualitas sumberdaya manusia.
Kinerja adalah hasil yang di peroleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat Profit oriented dan Non Profit oriented  yang di hasilkan selama satu periode waktu (irham Fahmi, 2011:02). Secara lebih tegas amstrong dan baron mengatakan kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Amstrong Dan Baron,1998:15). Lebih jauh indra bastian menyatakan bahwa kinerja adalah menganai tingkat pencapaian mengenai pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang bertujuan dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi.(indra bastian, 2001:29).
Menurut Khoirul umam dalam bukunya Perilaku Organisasi, kinerja adalah catatan mengenai akibat-akibat yang  di hasilkan pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu yang berhubungan dengan tujuan organisasi. Kane & kane 1993, bernardin & russell 1998, cascio 1998, kinerja seseorang merupakan gabungan dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang daoat di ukur dari akibat yang di hasilkannya.
Mc Cloy et.al. (1994) mengatakan bahwa kinerja juga bisa berarti periloaku perilaku atau tindakan-tindakan yang relevan terhadap tercapainya tujuan organisasi (igoal-relevant action). Lebih lanjut, McCloy menguraykan bahwa agarseseorang melakukan suatu tugas sesuai dengan kinerja yang di inginkan, prasyarat yang harus di penuhi adalah memiliki kemampuan dan pengetahuan serta keteeramplan yang di butuhkan, pendukungan sarana dan prasarana yang ada, adanya dorongan dan motivasi untuk bekerja pada tugas pekerjaannya.
Menurut Rifai dan Basri 2005 pengertian kinerja adlah  kesesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang di harapkan. Sedangkan menurut bambang guritno dan waridin (2005) kinerja merupakan perbandingan hasil yang di capai oleh karyawan dengan standar yang telah di tentukan
Teori Dari dwiyanto, merupakan landasan teori yang di gunakan untuk mengukur kinerja pegawai di badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka.
Salim (1996:35) dalam bukunya “ Aspek Sikap Menntal dalam Menajemen sumber Daya Manusia” mengemukakan pengertian kualitas sumber daya manusia sebagai berikut: kualitas sumber daya manusia adalah nilai dari perilaku seseorang dalam mempertanggungjawabkan semua perbuatannya baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Ruky (2003: 57) menjelaskan kualitas sumberdaya manusia adalah tingkat pengetahuan, kemampuan, dan kemauan yang dapat di tunjukan oleh sumber daya manusia, tongkat itu di bandingkan dengan tingkat yang di butuhkan dar waktu kewaktu oleh organisasi yang memiliki sumber daya manusia tersebut.
Koswara (2001 :266-267) menyatakan bahwa konteks kualitas sumber daya aparatur di eraotonomi adalah kemampuan profesional dan ketrampilan teknis para pegawai yang termasuk kepada unsur staff dan pelaksana di lingkungan pemerintah daerah. Hal ini sangat di perlukan agar manajhemen penerintahan dalam otoniimo daerah dapat berlangsung secara efektif  dan efisien. Yang di perlukan tidak hanya jumlahnya yang cukup, teteapi juga kwalitas para pegawai yang harus di ukur dengan melihat latarbelakang pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, jenjang kepangkatan dan status kepegawaian.
Sedangkan menurrut Ndraha (1997:12) dalam bukunya  pengantar teori pengembangan sumber daya manusia” mengatakan bahwa pengertian kualitas sumber daya manusia, yaitu : seumberdaya manusia yang berkualitas adlah sumberdaya manusia yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif, tetapi juga nilai kompatitif-generatif-inovatif dengan menggunakan energi tertinggi intelligencr, creatifity, dan imagination, tidak lagi semata mata menggunakan energi kasar seperti bahan mentah, lahan, air, energi, otot, dan sebagainya.
Adapun indikator yang di gunakan untuk mengukur kualitas sumber daya Aparatur adalah (matutina,2001:205) :
1.      Pengetahuan /Knowledge. Pengetahuan yaitu kemampuan yang di miliki karyawan yang lebih berorientasi kepada intelejensi dan daya fikir serrta penguasaan ilmu yang di miliki oleh karyawan. Adapun indikator yang di gunakan adalah mengetahui visi misi organisasi, mengetahui rencanastratregi, mengetahui analisis jabatan masing masing pegawai dan diskripsi jabatan, latar belakan pendidikan aparatur, pelatihan yang pernah di akui.
2.      Keterampilan / Skill . kemampuan dan penguasaan teknis operasional do bidang tertentu yang di miliki karrywan adalah kemahiran dan keterampilan yang di miliki aparatur, proses rekrutmen, dan penempatan berdasarkan kriteria yang objektifm pelatihan yang di ikuti, untuk meningkatkan keterampilan aparatur.
3.      Kemampuan / ability.  Kemampuan yang terbentuk dai sejumlah kompetensi yang di miliki seseorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab, melaksanakan pekerjaan menggunakan skala prioritas, kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan, semangat untuk menjalankan tugas memiliki motifasi untuk bekerja sexara maksimal, gubungan koordinasi antar bagian-bagian yang ada di badan kepegawaian dan diklat.
4.      Pengalaman / experience.  Pengalaman adalah kesuluruhan pelajaran yang dipetik oleh seorang dari peristiwa peristiwa yang dilakukan dalam perjalan hidupnya adapun indikator yang di  gunakan adalah latar belakang organisasi yang di miiliki oleh aparatur, masa bakti aparatur, penghargaan yang telah didapat.
Teori dari matutina merupakan landasan teori yang di gunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia di badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka.
Pengetahuan (Knowledge) (X1
 
Oleh karena itu, kerangka pemikiran yang diajukan dalam penelitian ini dapat di lihat dalam bagan sebagai berikut
 




G.    Hipotesis
H0  = factor pengetahuan (experience). Keterampilan(skill), kemampuan (Abilities) dan pengalaman ( experience) tidak berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintahan di badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka.
H1  = factor pengetahuan (experience). Keterampilan(skill), kemampuan (Abilities) dan pengalaman ( experience) berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintahan di badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka.
H.    Lokasi Penelitian
Penelitian berlokasi di kabupaten majalengka dengn objek data yang penulis teliti adlahj Kualitas SDM terhadap Kinerja Aparatur Pemerintahan Di badan kepegawaian daerah kabupaten Majalengka yang berlamat di Jl. Ahmad yano No. 01 Majalengka.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Siyasah (Hukum Ketatanegaraan Dan Politik islam)
Kata siyasah berasal dari  kata sasa.  Kata ini  dalam kamus Al-Mujahid  dan  lisan  Al-a’rab  Berarti Mengatur , mngurus, dan memerintah. Siasah bisa juga berarti pemerintahan dan politik, atau membuat kebijaksanaan.
Abdul wahab Khalaf Menguip Ungkatapn Al-maqrizi menyatakan, arti kata Siasah  Mengatur. Jadi siyasah menurut bahasa mengandung  beberapa arti, yaitu mengatur, mengurus, dan membuar kebbijaksanaan atas sesuatu yang bersifat politis untuk mencapai suatu tujuan.
Siasah adalah membuat kemaslahatan manusiadengan membimbing mereka kejalan yang menyelematkan , Kenapa saya memilih judul ini karena pada dasarnya kualitas pegawai ini sangat di perlukan sekali mengingan sekarng pegawai di majalngka ini tidak berforsional dalam segala bidangnya , banyhak permasalahn yang ada pada pegawai pemerintahan senyatanya pegawai pemeriintah ini harus bida menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya.
Siasah adalah ilmu pemerintahan unuk mengandalikan tugas dalam negeri dan luar negeri dan politik luar negeri serta kemasayarakatan, yakni mengatur kehidupan atas dasar keadilan dan istiqomah Suyuti pulungan (1994 :22-23)
Secara terminologis siasah adalah mengatur pemimoun suatu cara membawa kemaslahatan. Sedangkan di dlam Al-munjid di sebutkan membuat kemaslahatan manusiadengan membimbing mereka ke jalan yang menyelamatkan.
Politik hukum islam adalah mengatur urusan umum dalam pemerintahan islam, dengan merealisasikan asas kemaslahatan dan menolak bahaya selama tidak meyimpang batas batas hukum dan dasar-dasarnya secara integral,meskipun tidak sesuai dengan pendapat imam mujtahid dengan lain ungkapan mengikuti ulama staf dlam melastarikan asas kemaslahatandan perkembangan semua peristiwa. Yang di maksud urusan umumdalam pemerintahan islam adalah segala sesuatu tuntutan zaman, kehidupan sosial, dan sistem, baik yang berupa undang-undang, keuangan, hukum, peradilan dan lembaga eksekutif dan juga urusan undang undang dalam negeri maupun hubnungan luar negeri, maka untuk mangatur semua urusan ini, teori dan dasar-dasarnya serta membuat peraaturan-peraturannya yang sesuai dengan dasar hukum adalah politik hukum islamk. (Abdul Wahab Khalaf, 2005:7)
Secara sederhana Hukum adalah seperangkat pengaturan tentang tingkah laku manusia yang di akui masyarakat di susun orang yang memberi wewenang oleh masyarakat itu berlaku mengikat untuk seluruh anggotanya.
Hukum Islam adalah peraturan yang di rumuskan secara terperinci dan mempunyai kekuatan yang mengikatbaik di dunia maupun di khirat sementara dalanm literatur bahasa inggris untuk meyebut hukum islam mereka menggunakan Term islamic law  dan Bahasa belanda islamishes recht yang secara harpiyah sebagai terjemahan dari hukum islam.(Abdul Halim 2005:40-41)
Objek kajian siasah adalah pekerjaan-pekerjaan mukallaf dan urusan urusan mereka dari jurusan penabdirannya, dengn mengingat persuaian penabdiran itu dengan jiwa syari’ah yang kita tidak perolah dalillnya yang khusus dan tidak berlawanan dengan sesuatu nash dari nash nash yang merupakan syari’ah amah yang tetap. Objek pembahasan ilmu siyasah adlah peraturan dan perundang-undangan yang di tuntut oleh hal ihwal pengarhan dari segi penyesuaiannya dengan pokok-pokok agama dan merupakan realisasi kemaslahatan manusia serta memenuhi kebutuhannya.
B.     Pengertian Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber daya mansusia merupakan daya yang bersumber dari manusia, daya yang bersumber dari manusia dapat juga di sebut tenagaatau kekuatan (energi atau power). Suatu yang harus utuh dan berkualitas, dapat di nlihat dari aspek yang relative mudah untuk di bangun sampai keaspek yang relative rumit.
Sedarmayanti (2001 :59) dam buku “Sumber Daya Manusia Dan Produktifitas Kerja”.mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah di penuhisebagai persyaratan, spesifikasi, dan harapan. Pengertian sumber daya manusia di kemukakan juga oleh sudarmayanti (2001 :27) dalam buku “Sumber Daya Manusia Dan Produktifitas Kerja”.bahwa sumber daya manusia adalah tenga kerja atau pegawai kerja di dalam suatu organisasi yang mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan.
Pengertian lain di kemukakan oleh nawaei (1997 :40) dalam bukunya “manajemen sumber daya manusia untuk bisnis kompetitip”, adalah sebagai berikut :” sumber daya manusia yang bekerja di suatu organisasi (di sebut juga personal tenaga kerja, atau keryawan)
Pengertian sumber daya manusia menurut ruki ( 2003 :57) adalah “tingkat pengetahuan, kemampuan, dam kemauan yang dapat di tunjukan olej sumber daya manusia”. Tngkat itu di bandingkan dengan tingkat yang di butuhkan dari waktu kewaktu oleh organisasi yang memiliki sumber daya manusia tersebut.
Kemampuan manusia sebagai sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatpenting arti dan keberadaannya untuk peningkatan produktifitas kerja di liongkungan organisasi. Manusia merupakan salah satu unsur terpenting yang menentukan berhasil atau tidaknyha suatu organisasi mencapai tujuan dan mengembangkan misinya.
Menurut Sudirdjan dan Sedarmayani (2000 :21) bahwa manusia seutuhnya adalaah manusia-manusia pembangunan yang memiliki ciri :
1.      Mempunyai kepercayaan atas dirinya sendiri, tidak boleh rendah diri yang menimbulkan sikap pasrah atau menyerah pada nasib, sehingga ia menjadi pasif atau apatis terhadap kemungkinan untuk memeprbaiki nasibnya.
2.      Mempunyai keinginan yang kuat untuk memperbaiki nasibnya. Mempunyai watak yang dinamis antara lain : memanfaatkan setiap kesempatan yang  menguntungkan, mampu memecahlan persoalan hidup yang di hadapi, selalu siap menghadapi peruubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat, bersedia dan mampu bekerja sama dengan pihak lain atas dasar pengertian dan penghormatan hak serta kewajiban masing-masing pihak.
3.      Mempunyai watak yang bermoral tinggi, antara lain jujur, menepati janji, dan peka hak kepentingan pihak lain.
Koswara (2001 :266-267) menyhatakan bahwa konteks kualitas sumber daya aparatur daerah otonomi adalah : kemampuan profesional dan keterampilan teknis para pegawai yang termasuk kepada unsur staf dan pelaksanaan di lingkungan pemerintahan daerah .hal ini sangat di perlukan agar menejemen pemerintahan dalam otonomi daerah dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Yang di perlukan tidak hanya jumlahnya yang cukup, tetapi juga kualitas para pegawai yang harus di ukur dengan melihat latar belakanga pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, jenjang kepangkatan dan status kepegawaian.
Salim (1996 :35) dalam bukunya “ Aspek Sikap Mental Dalam Menejemen Sumberdaya Manusia” menemukakan kualitas sumber daya manusia sebagai berikut: kualitas sumber daya manusi adalah nilai dari perilaku seseorang dalam mempertanggung jawabkan semua perbuatannya baik dalam kehidupan pribadi, bermsasyarakat maupun berbangsa.
Sedangkan menurut Ndraha (1997 :12) dalam bukunya “ Pengantar Teori Membangun Sumber Daya Menusia” mengatakan bahwa pengertian kualitas sumber daya manusia, yaitu : sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif tetapi juga nilai kompatitif, generatif, inovatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti intellegence, Creatifity, dan imagination,  Tidak lagi semata-mata menggunakan energi kasar seperti bahan mentah, lahan, air, energi otot, dan sebagainya.
Sebagai bahan perbandingan, penulis juga mengemukakan pengertian kualitas sumber daya manusia menurut Matindas (1997 :93) dalam bukunya “ Kualitas Sumber daya Manusia”, sebagai berikut kualitas sumber daya manusia adalah sumber daya manusia yang bukan hanya memiliki kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan melainkan juga untuk mengembangkan dirinya serta membuat pngembangan diri rekan-rekannya.
Pengertian Kualitas Sumber Daya Manusia Menurut Damin (1996 :44) dalam bukunya “ Transpormasi Sumber Daya Manusia”, sebagai berikut : kualitas sumber daya manusia adalah sumber daya yang memenuhi kriteria Fisik dan Kesehatan, Kualitas Intelektual (pengetahuan dan keterampilan), dan kualitas mental sepiritual (kejuangan).


C.    Pengertian Kinerja
            Istilah kinerja sering dipandangkan dengan kata dalam bahasa Inggris yakni “Performance” menurut The Scibner-Bantam Engglis dictionary tahun 1979 performance berasal dari akar kata “To Perform” yang mempunyai arti melakukan, mennjalankan, memenuhi atau menjalankan kewajiban sesuatu nazar, menyempurnakan tanggungjawab dan melakukan sesuatu yang diharapkan seseorang atau mesin. Dapat disimpulkan bahwa dari beberapa arti kata performance merupakan kata benda dimana salahsatunya adalah sesuatu hasil yang dikerjakan performa atau kinerja adalah hasil keja yang dapat  di capai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika, (Prawiro Sentono, 1992) dengan demikian kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan di informasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaiansuatu instansi di hubungkan dengan visi yang di emban suatu organisasi. Secara umum kinerja merupakan prestasi yang dapat di  capai oleh organisasi dalam priode tertentu dan merupakan efektivitas operasional organisasi. Prestasi dibawah setandar mungkin di sebabkan sejumlah paktor mulai dari keterampilan yang buruk, motivasinya yang tidak cukup hingga lingkungan kerja yang buruk (Timpe, 2004 :3).
Kinerja adalah hasil yang di peroleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat Profit oriented dan Non profit Oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu (irham Fahmi, 2011:02). Secara lebih tegas amstrong dan baron mengatakan kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Amstrong Dan Baroon, 1998:15).













BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Metode Penelitian
Metode penelitian yang di pakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif, bahwa suatu gejala itu dapat di klasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab-akibat), sesuai dengan judul yang di ambil yuang memiliki hubungan pengaruh antara variabel X dan Variabel Y. (Sugiono : Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D 2004:72).
Penjelasan isi penelitian menyoroti hubungan anter variabel-variabel penelitian dan mengkaji hipotesis yang telah di susun sebelumnya. Karena itu penelitian di sebut juga Testing research  Meskipun uraiannya juga mengandung deskripsi tetapi fokusnya di arahkan pada penjelasan hubungan anter variabel.
Melalui penelitian ini di harapkan data, keterangan, dan informasi mengenai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, san pengalaman sumberdaya manusia serta kinerja pegawai di BKD Kabupaten Majalengka yang aktual dan relevan dapat terkumpul, sehingga dapat menunjang analisis dan solusi pemecahan masalah.


B.     Objek Penelitian
Objek penelitian ini di fokuskan pada badan kepegawaian daerah kabupaten majalengka, karena penulis memahami permasalahan yang terjadi, sehingga menimbulkan keinginan penulis untuk meneliti lebih dalam serta peneliti membatasi permasalahan agar pembahasan dapat terarah serta ruang lingkup pembahasannya terbatas
C.    Populasi dan sampel
1.      Populasi
Sugiono (2004 :72) populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempuanyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di terik kesimpulan. Dalam deskripsi ini yang menjadi populasi dara adalah seluruh pegawai BKD kabupaten majalengka sebanyak 46 Orang. Data lengkap di lihat pada tabel di bawah ini
    Data Jumlah Pegawai BKD Kab. Majalengka Tahun 2014
No
Nama Bagian/ Bidang
Jumlah Pegawai
1
Kepala Dinas
1
2
Sekertaris
4
3
Jabatan Fungsional
3
4
Bidang Umum kepegawaian
9
5
Bidang Pengembangan Pegawai
10
6
Bidang Mutasi
9
7
Bidang Diklat
10

Jumlah
46
Sumber : Data kepegawaian BKD Majalengka 2014
2.      Sampel
Data sampel adalah data-data yang di ambil dari hanya sebagian subjek atau objek datanya yang mewakili kesuluruhan populasinya. Sampel juga di sebut sebagai penyelidik sebagian kecil dari kelompok atau penyelidik sampel.
Terdapat dua syarat yang harus di penuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu : sampel harus refresentatif (mewakili)dan besarnya sampel harus memadai. Untuk memenuuhi kedua syarat tersebut di gunakan pendekatan statistik dalam mengambil besarnya sampel yang baik, dengan menentukan error atau kesalahan yang toleransi dalam pengambilan sampel. Dlam hal ini penulis menggunakan senses, karena seluruh objek penelitian menjadi anggota populasi.
Dalam menetapkan besar/ ukuran sampel ini penulis menggunakan teori suharsimi Arikunto (2003 :107) ysng mengemukakan sebagai berikut
“untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik di ambil semuanya, jika subjeknya lebih besar dapat di ambil 10-15% atau 20-25% atau lebih bergantung dari kemampuan peneliti di lihat dari segi waktu, tenaga, dana sebagainya”.
Maka jumlah sampel penelitian yang dipakai adalah 46 Orang. Sesuai dengan sampling sensus/jenuh, (sugiono 2009 :85).

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com