MANAJEMEN
ORGANISASI
Bagi sebagian orang, berorganisasi bukanlah sebuah
prioritas dalam hidup. Namun bagi sebagian orang lainnya berpendapat bahwa
organisasi justru sebuah pijakan awal dalam melangkah sehingga dengan
berorganisasi, seseorang dapat belajar mengembangkan diri dan berkreativitas.
Organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu memberikan keuntungan bagi
orang-orang yang bergelut di dalamnya. Di dalam organisasi yang baik tentu ada
upaya pengelolaan yang baik pula. Lantas bagaimana cara mengelola sebuah
organisasi?
Jika kita termasuk tipe golongan kedua, yuk mengenal
manajemen organisasi.
Dari
sekian banyak pendapat para ahli mengenai organisasi, pada dasarnya tidak ada
perbedaan yang prinsip, sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan
sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai
tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Pada prinsipnya
setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
1. Orang-orang (sekumpulan orang)
2. Kerjasama
3. Tujuan yang ingin dicapai
Sedangkan manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang
sudah ditetapkan.
Berbicara
mengenai manajemen organisasi, tentu kedepannya kita tidak akan terlepas dari
manajemen kegiatan, manajemen keuangan, dan manajemen komunikasi. Dalam
manajemen organisasi, SDM atau Sumber Daya Manusia berperan sebagai pendiri,
perancang, pekerja, pengamat, pengkritik, dan pemutusan. Dalam istilah ini juga
kita mengenal istilah POACE. POACE adalah singkatan dari Planning,
Organizing, Actuating, Controlling, dan Evaluating.
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan
meliputi apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Perencanaan adalah sebuah landasan membangun organisasi, bisa berupa perumusan
tujuan, pembentukan visi dan misi organisasi, atau konsep-konsep pelaksanaan
organisasi. Dalam menyusun sebuah perencanaan baiknya mempersiapkan Plan
A, Plan B, Plan C, dan seterusnya.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian
merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Didalamnya terdapat pengaturan dan
pembagian tugas. Fokus pada tahap pengorganosasian adalah :
a. Apa saja tugas
yang harus diselesaikan?
b. Siapa yang yang
mengerjakannya?
c. Bagaimana
tugas-tugas dikelompokkan?
d. Siapa melapor
ke siapa?
e. Dimana
keputusan harus dibuat?
3. Actuating (Pelaksanaan)
Pelaksanaan
adalah implementasi dari perencanaan dan pengaturan. Dalam fase ini, sumber
daya yang ada dimaksimalkan dalam pelaksanaan tugas secara teknis dan langsung.
4. Controlling (Pengontrolan)
Dalam
sebuah organisasi, pengontrolan itu sangatlah penting. Pengontrolan diupayakan
dari anggota itu sendiri. Bentuknya berupa pemantauan sejauh mana organisasi
dapat berjalan. Selain itu juga butuh penyiasatan apa-apa saja yang harus
diantisipasi dan dihindari.
5. Evaluating (Evaluasi/penilaian)
Sesuai
dengan namanya, evaluasi memang dilakukan untuk mengoreksi apa-apa yang telah
dilakukan organisasi agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Evaluasi juga
sebagai alat ukur sejauh mana keberhasilan dan ketercapaian tujuan.
Dalam memenej organisasi supaya menjadi organisasi yang baik harus
memperhatikan hal berikut ini:
1.
DRIVE
(Tetapkan Arah)
2.
STRIVE
(Raih Efektivitas)
3.
THRIVE
(Percepat Gerak)
4.
ARRIVE
(Sampai di Puncak Prestasi)
Ada
Beberapa Islilah yang Penting dalam Memenej Organisasi, Yaitu:
PACAR
·
Priority yaitu tentukan prioritas kerja
·
Allocation yaitu delegasikan tugas dengan target dan
rincian yang jelas
·
Communication yaitu
bangun sarana dan pola komunikasi yang efektif
·
Agenda yaitu buat agenda kerja dengan target yang SMART
(Specific, Measurable, Achievable, Rewarding, Time-framed)
·
Relationships yaitu
jalin dan jaga keharmonisan hubungan antar personal, antar departemen,
dan antar lembaga.
KISS
·
Koordinasi yaitu jalin sistem koordinasi yang efektif
·
Integrasi yaitu balut semangat kebersamaan dan
persatuan organisasi
·
Simplifikasi yaitu sederhanakan visi dan misi menjadi kerja
yang operasional dan realistis.
·
Sinkronisasi yaitu samakan visi, misi, arah dan ritme
gerak organisasi
Diperlukannya
3K
Sebutan ini mungkin sudah sering kawan-kawan dengar.
3K adalah singkatan dari Koordinasi, Komunikasi, dan Kontrol.
1. Koordinasi dilakukan antara tim satu dengan tim
lainnya.
Contoh :
Subbidang pengaderan dan subbidang humpub bekerjasama membuat kotak komunikasi,
untuk itu diperlukan koordinasi yang baik.
2. Komunikasi dilakukan dalam satu tim.
Contoh :
Subbidang kesenian ingin mengadakan acara panggung apresiasi, maka semua
anggota subbidang kesenian wajib berkomunikasi dan bekerjasama mengonsep acara
tersebut sebelum akhirnya disampaikan kepada pengurus dari subbidang lain.
3. Kontrol
dilakukan oleh pemegang tanggung jawab/pimpinan (sebuah pengawasan)
Contoh :
Ketua Subbidang Perpustakaan mengontrol anggotanya, siapa-siapa saja yang
jarang hadir dan ditindaklanjuti misalnya menanyakan apa sebab
ketidakhadirannya, kemudian mencari solusinya.
Dalam Organisasi sangat diutamakan rasa Kekeluargaan. Tentu
kekeluargaan akan terbentuk ketika ketiga elemen ini dapat dimaksimalkan,
yaitu:
Diperlukannya
KOK
Dalam tubuh organisasi, seringkali terjadi kepincangan
atau kecacatan. Jika terjadi seperti itu, maka KOK (Kritik Oto Kritik) bisa
menjadi solusi yang tepat untuk memperbaikinya. Kecacatan atau kepincangan
tersebut bisa timbul dari individu atau dari sebuah tim. Kritik berarti
memberikan masukan atau memberitahukan kesalahan orang lain, sedangkan oto
kritik lebih kepada pengakuan dosa atau pengakuan kesalahan yang telah
dilakukan oleh diri kita sendiri. Wajib diketahui bahwa dalam KOK ini, setiap
orang TIDAK BOLEH mengritik dengan mengatasnamakan individu, melainkan
mengritik secara kinerja dari individu/tim itu sendiri. Dalam KOK juga diperlukan
keterbukaan.
Adapun
yang dibahas dalam KOK ini adalah apa-apa saja yang menjadi permasalahan dalam
laju organisasi dan bagaimana caranya agar masalah-masalah tersebut bisa
diselesaikan secara bersama.
Yang perlu kita ingat, dalam manajemen organisasi,
bukan bagaimana menciptakan SUPERMAN (seorang yang mampu mengerjakan segala
sesuatu tanpa bantuan orang lain), melainkan bagaimana membangun SUPERTEAM
(sebuah tim yang mampu mengerjakan segala sesuatu atas dasar kerjasama yang
solid antar anggotanya).
0 komentar:
Post a Comment